Kenal Diagram Trading serta Variablenya

· 4 min read
Kenal Diagram Trading serta Variablenya

Berkata mengenai analisis teknikal tentu tidak terlepas dari diagram (chart) yang dipakai buat memandang gerakan harga di pasar. Pemanfaatan chart ini paling penting untuk mengawasi gerakan harga dari pelbagai asset di pasar keuangan. Dari chart/ diagram ini menjadi memperingan trader untuk membaca dan mengenal skema - skema gerakan harga yang terjadi awal mulanya, lalu bikin pengamatan tentang gerakan harga yang bisa terjadi di hari depan.

Chart sesungguhnya  sebagai satu diantara sinyal trading. Di mana chart ini merekam jejak tapak harga sekarang serta harga waktu lalu, serta divisualisasikan di dalam wujud chart (diagram) yang terdiri dari 2 variable. Dalam trading saham dan trading forex, ke-2  variable diagram itu berwujud waktu (timeframe) serta harga (price).

Waktu (timeframe), adalah grup saat yang dipakai untuk tentukan kurun waktu penilaian harga di pasar. Timeframe sendiri terdiri jadi 9 sisi :

M1 = 1 menit
M5 = 5 menit
M15 = 15 menit
H1 = 1 jam
H4 = 4 jam
D1 = satu hari


W1 = satu minggu
MN = 1 bulan

Nach dalam menganalisis pasar, trader akan menyerasikan timeframe-nya sesuai sama kepentingan tradingnya. Seorang trader scalper rata-rata memanfaatkan timeframe M1 atau M5, sedang swing trader lebih puas gunakan timeframe hours dan daily (H4 serta D1). Dan tentulah pada trader yang main di waktu panjang dapat gunakan timeframe daily dan weekly.

Tipe Diagram Yang Dipakai Trader

Di artikel lalu, diterangkan jika ada sekian banyak type diagram yang dipakai oleh trader dalam baca mode di pasar. Di tempat ini kita dapat jabarkan lebih detil kembali terkait tipe - tipe diagram itu.

Line Chart/ Diagram Garis

Adalah salah satunya tipe diagram (chart) yang tampilkan data peristiwa harga dari satu asset dengan penampilan visual berbentuk garis. Line chart mempertautkan harga penutupan serta harga pembukaan dari tiap satu kurun timeframe. Tipe diagram ini sebagai yang paling simpel di antara macam diagram yang lain. Sebab line chart cuma memercayakan data closing price jadi referensi pembuatan diagram.

Kendati mengaitkan di antara open - close, line chart cuma memperlihatkan rata - rata dari ke-2  nilai harga itu serta tampilkan sedikit data yang dibutuhkan buat menelaah pasar. Sebab hal tersebut sangat sedikit trader yang memakai line chart dalam menelaah. Line chart cukup kerap dipakai pada trading komoditas seperti minyak gold lantaran bisa memfiltrasi penampakan gerakan harga yang bergerak terlampau cepat.

Metode membaca line chart lantas lumayan simpel. Kalau line chart naik, memiliki arti sedang terjadi mode bullish. Line chart yang turun, mempunyai arti lagi terjadi trend bearish. Apabila status line chart membukukanr, mempunyai arti sedang berlangsung sideways.

baca selengkapnya  dengan Line Chart, Bar Chart memberinya data serta info yang cukuplah lengkap terkait harga pembukaan (open), penutupan (close), harga paling tinggi (high) dan sangat rendah (low) dalam sebuah rentang waktu tersendiri. Sebab info yang dikasihkan itu dia bar chart disebutkan dengan OHLC Chart (Open - High - Low - Close).

Dalam bentukannya, ujung atas dari chart ini adalah harga paling tinggi yang sempat pernah ditradingkan dalam waktu khusus, dan ujung bawahnya yaitu harga terpaling rendahnya. Garis vertikalnya sebagai rata-rata harga dalam rentang waktu khusus, dan garis horizontal kecil samping kiri yakni harga open dan kanan harga closenya.

Secara simpelnya, bar chart itu tak memiliki teori yang sulit dalam pemanfaatannya. Trader kebanyakan cuman memandang status paling tinggi serta paling rendah pada pasar buat mendapat keuntungan. Bar chart cukup populer dipakai dikelompok trader Amerika, diperbandingkan dengan trader - trader Asia yang cenderung pilih Candlestick Chart dalam menelaah pasar.

Candlestick Chart

Yakni macam diagram yang sangat populer pemakaianya oleh trader. Sebagian besar trader baik pada trading saham atau trading forex memanfaatkan chart ini untuk mengkaji pasar keuangannya. Data serta info yang diberi oleh chart sama selengkapnya sama yang dikasihkan oleh bar chart. Akan tetapi memanglah penampakannya begitu tidak sama sekali. Candlestick chart memiliki bentuk mirip lilin ini berikan info OHLC, dengan wujud sumbu yang terdiri dalam High serta Low, dan tangkai lilin yang wakili perbedaan harga Open dan Close.

Candlestick chart sangat pas dipakai oleh trader pemula, sebab begitu menolong sekali dalam menganalisis pasar. Trader mendapati beberapa keuntungan dengan memakai candlestick chart, di antaranya yakni :

Candlestick chart gampang dibaca dan infonya komplet
Mempunyai skema serta pattern berikut nama yang berlainan, hingga simpel diketahui
Sangatlah baik untuk mengetahui tren yang terjadi di pasar. Baik itu mode naik ke tren turun serta kebalikannya.
Dari ke-3  type diagram di atas, candlestick selalu jadi alternatif nomor satu yang dipakai oleh trader. Sebab data yang dikasihkan sangatlah komplet dan tentu saja ringan untuk dibaca. Diluar itu candlestick chart bisa membuat susunan atau skema - skema yang memberikan indikasi titik balik gerakan harga, maka dari itu kerap dipandang seperti isyarat trading berakurasi tinggi.

Trik Membaca serta Pahami Diagram Harga

Di dalam keuangan pasar, semua harga dari suatu asset atau instrumen keuangan dapat bergerak naik, turun atau sideways (harga tak bergerak). Lantas bagaimana kita dapat membaca gerakan harga itu lewat suatu diagram? Awal kalinya, trader harus mengenal terlebih dulu istilah-istilah yang kerap dipakai dalam baca serta mengkaji pasar.

1. Mode : di mana harga bergerak ketujuan tertentu, dapat naik ataupun turun.
2. Kisaran : di mana harga bergerak flat (sideways), tidak ada peningkatan atau pengurangan.
3. Uptrend/ Rally : harga bergerak naik.
4. Downtrend : harga bergerak turun.

Untuk membaca gerakan harga di pasar kita pun memerlukan pemakaian timeframe yang pas, serta samakan dengan model trading yang sedang dilakukan. Sama hal yang diterangkan di atas, bila kita yaitu type day trader pada trading saham, yang mengerjakan trading atau open position tiap semingu sekali, jadi kita dapat memakai timeframe sarana W1 - D1. Seterusnya cari harga paling tinggi serta harga sangat rendah dalam tempo spesifik sesuai sama timeframe yang ditetapkan.  Pakai  sinyal - tanda trading untuk menolong diagnosis, seperti tanda Moving Average atau tanda Stochastic dan yang lain.

Nach itu berbagai hal yang sebaiknya kita kenali serta studi tentang diagram atau chart trading. Bila kita bisa membaca diagram gerakan harga di pasar, jadi seterusnya dapat lebih menjadi ringan untuk trader buat menganalisanya. Hingga trader dapat memperhitungkan apa yang bisa terjadi di gerakan harga dikedepannya.